loader image
Dalang Utama Pencemaran Lingkungan Akibat Plastik_s

RISET TERBARUKAN UNGKAP DALANG-DALANG UTAMA PENCEMARAN LINGKUNGAN AKIBAT PLASTIK

Selama ini, plastik sekali pakai seperti yang digunakan untuk kemasan minuman atau
kantong belanjaan disinyalir menjadi penyebab utama dalam pencemaran laut dan darat
yang telah terjadi beberapa dekade terakhir. Masalah yang dihadapi oleh teman-teman dari
aktivis lingkungan adalah sulitnya memetakan sumber dari pencemaran ini. Menemukan
sumber dari limbah plastik akan memudahkan bagaimana sistem daur ulang plastik yang
benar-benar berdampak dan efektif dalam skala global, atau sekiranya begitulah yang
diharapkan. Namun tentu kenyataan berkata lain.

Namun menurut riset yang dibuat oleh Minderoo Foundation pada Mei 2021 lalu
menunjukan bahwa aktor yang bertanggung-jawab dalam penyebab pencemaran lingkungan
akibat plastik sekali pakai adalah perusahaan-perusahaan di bidang tambang minyak dan
perbankan. Kesimpulan yang muncul dari riset ini tentu sesuai dengan kenyataan yang ada,
mengingat bahwa plastik selama ini berbahan dasar polimer yang dihasilkan dari minyak
bumi. Dan kenyataan bahwa perusahaan perbankan punya andil besar sebagai pemasok
modal bagi operasi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan tambang minyak dan gas.

Riset terbarukan yang dilakukan oleh Minderoo Foundation berhasil membuka mata banyak
pihak dari kalangan politikus dan akademisi dalam bergerak bersama dalam menciptakan
sistem daur ulang plastik yang baik. Seperti yang diutarakan oleh Sam Fankhauser, profesor
untuk Climate Change Economics and Policy di Smith School, menyatakan bahwa
“ketergantungan kita terhadap gas dan minyak sudah mencapai taraf yang sangat merusak
laut dan daratan, maka penting bagi kita untuk mulai mengarahkan kebijakan ke arah
ekonomi sirkular yang lebih baik dari segi ekonomi dan manajemen sampah plastik”

Perusahaan Tambang Dan Perbankan Yang Terlibat Dalam Pencemaran Akibat Plastik

Pada masa-masa awal pemetaan masalah pencemaran, beberapa aktivis dan akademisi
menunjukan jarinya terhadap perusahaan-perusahaan produsen minuman kemasan seperti
PepsiCo dan Coca-cola sebagai sumber utama pencemaran plastik. Dengan implikasi
berdampak pada jumlah konsumsi plastik per kapita senilai 50 kilogram per orang di
beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Australia. Namun faktanya menurut Plastic
Waste-Makers Index
, perusahaan PepsiCo dan Coca-cola mendapat plastiknya dari
perusahaan lain yang bergerak di bidang tambang minyak dan gas.

Nama-nama seperti ExxonMobil, Dow, Sinopec, dan 20 perusahaan lainnya berkontribusi
dalam menyumbang pencemaran plastik dunia. Di mana menurut data yang diberikan, 20
perusahaan ini setidaknya adalah sumber dari 55 persen total sampah plastik secara global.
Perusahaan seperti ExxonMobil menempati tempat teratas dengan menyumbang sekitar 5.9
juta ton plastik setiap tahunnya.

Sementara itu praktik usaha yang dilakukan oleh perusahaan tambang minyak disokong
dengan bantuan finansial keuangan yang kuat, didapat dari bank-bank global. Barclays,
HSBC, Bank of America menjadi salah sekian nama yang menyokong hampir 60 persen
keuangan untuk produksi plastik sekali pakai yang dilakukan perusahaan tambang. Di mana
angka total pinjaman yang diberikan adalah senilai 30 juta dollar dari institusi-institusi
tersebut.

Respon Kepada Media Dari Exxonmobil Dan Formosa

Berdasar pada Plastic Waste-Makers Index yang dibuat, beberapa awak media seperti CNBC
melakukan konfirmasi dan wawancara atas pemaparan data dari hasil riset tersebut.
Meskipun memang setiap perusahaan tambang ataupun perusahaan perbankan
memberikan respon yang signifikan terhadap isu ini. Atau dengan kata lain tidak
memberikan komentar yang benar-benar eksplisit.

Namun beruntungnya perusahaan ExxonMobil, selaku perusahaan tambang minyak dan gas
yang menyumbang limbah plastik terbesar dari hasil riset Minderoo Foundation
memberikan jawaban atas isu ini. Juru bicara ExxonMobil sendiri menyatakan “ExxonMobil
mengambil tindakan untuk mengatasi sampah plastik dengan meningkatkan daur ulang
plastik, mendukung peningkatan dalam pemulihan sampah plastik – misalnya, melalui
keanggotaan pendiri kami di Alliance to End Plastic Waste – dan meminimalkan limbah
plastik yang tidak terorganisir di operasi bisnis kami.”

Juru bicara Formosa Plastic Corporation pun turun serta dalam memberikan pemaparan
terhadap komitmen dari isu yang terjadi mengenai signifikansi daur ulang plastik. “Kami
berkomitmen untuk membantu mengakhiri sampah plastik di lingkungan, menutup
kesenjangan sirkularitas termasuk desain untuk sirkularitas, dan program menggunakan
sampah plastik daur ulang sebagai bahan baku untuk bahan baru”

Hubungi Sekarang

Produk & Daftar Harga

Silahkan klik tombol hijau di bawah
Untuk mendapatkan daftar harga dan berkonsultasi terkait varian produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Pemesanan Langsung

Silahkan klik tombol biru di bawah
Untuk melakukan pemesanan langsung jika Anda sudah tahu apa yang ingin Anda pesan atau repeat order.