1. 10 kilogram sampah plastik bisa didaur ulang menjadi 6 liter bahan bakar solar
Proses mengubah sampah plastik menjadi BBM alternatif biasanya menggunakan limbah plastik terpilih jenis PP (Polypropylene) dan PE (Polyethylene). Dengan kapasitas limbah 10 kilogram, BBM yang dapat dihasilkan adalah sebesar 60 persen untuk solar yang berarti 6 liter solar, 25 persen untuk bensin setara premium yang berarti 2.5 liter bensin, dan 15 persen minyak tanah yang artinya 1.5 liter minyak tanah. Anda dapat menggunakan bahan sederhana untuk mendaur ulangnya dengan hanya menggunakan bahan bakar gas atau LPG dengan waktu ‘masak’ sekitar 3-4 jam.
2. Mendaur ulang 1 botol plastik mampu menghemat energi yang bisa digunakan untuk menyalakan lampu 60 watt selama 6 jam
Mendaur ulang ternyata bisa mengurangi penggunaan energi. Energi yang digunakan untuk membuat produk baru tidak diperlukan saat bahan daur ulang digunakan. Menggunakan bahan daur ulang dalam proses pembuatan berarti bahwa bahan mentah tidak diproses sejauh yang diperlukan sebelumnya, karena bahan daur ulang sudah dimurnikan ke tingkat yang sesuai untuk diproses lebih lanjut untuk membuat produk baru. Sebagai referensi lain, daur ulang aluminium dapat menghemat 95 persen energi dan mengurangi polusi udara sebanyak 95%.
3. Dengan mendaur ulang 1 ton sampah plastik, kita sudah menghemat 2.000 galon bensin
Cara lain untuk mendaur ulang sampah plastik menjadi BBM adalah dengan memasukkan limbah plastik ke dalam tabung untuk dipanaskan. Nantinya tabung tersebut terhubung dengan pipa yang akan mengubah uap sampah plastik menjadi BBM. Nanti dipanaskan selama satu jam dan kemudian berubah menjadi BBM setara premium dengan oktan 80.
4. Pengusaha daur ulang sampah plastik bisa raup miliaran rupiah per tahun
Bisnis daur ulang limbah plastik melibatkan proses pemecahan sampah plastik yang kemudian diolah kembali menjadi biji plastik. Dari biji plastik ini, produsen dapat menciptakan berbagai produk sesuai kebutuhan. Dibandingkan dengan biji plastik murni, biji plastik daur ulang lebih terjangkau, namun tetap mempertahankan kualitasnya. Harga bahan baku biji plastik yang lebih rendah membantu menekan biaya produksi, sehingga margin keuntungan bisa lebih tinggi. Ketika sudah menjadi produk jadi, harganya pun mampu bersaing di pasaran. Tak heran, biji plastik daur ulang sangat diminati oleh pelaku industri produk plastik.
5. Daur ulang hanya butuh 30% dari energi untuk membuat suatu produk dari bahan mentah
Ketika mendaur ulang plastik, produsen telah memangkas jumlah energi yang diperlukan ketika memproduksi bahan baku. Dengan bahan daur ulang yang sudah tersedia, proses daur ulang dapat dimulai langsung ke tahap pembersihan dan pengelompokkan jenis plastik berdasarkan pellet dan warna masing-masing. Itu sebabnya energi yang terpangkas akan membawa manfaat serta keuntungan untuk industri plastik.
6. Amerika membuang 2.5 juta botol plastik per jam. Masing-masing membutuhkan 500 tahun untuk terurai
Membuang 2,5 juta botol setiap jam berarti membuang 42 ribu kilogram plastik setiap menit, atau 695 kilogram setiap detiknya. Meskipun 75 persen limbah di Amerika Serikat sebenarnya bisa didaur ulang, negara ini hanya mampu mendaur ulang sekitar 30 persen dari total limbah yang dihasilkan. Fakta ini sejalan dengan rendahnya tingkat daur ulang di Amerika, yang menempati urutan ke-6 setelah Swiss, Australia, Jerman, Belanda, dan Norwegia.
7. Ribuan hewan laut mati dengan keliru menelan kantong plastik yang menyerupai ubur-ubur
Penyu dan makhluk laut lainnya salah mengira plastik dan sampah lainya sebagai makanan (seperti ubur-ubur) dan kemudian menelannya. Kesalahan ini menyebabkan penyumbatan dalam sistem pencernaan mereka dan akhirnya berujung kematian. Secara garis besar, plastik menyebabkan lebih dari 80% efek negatif pada hewan yang terkait dengan sampah laut. Lebih dari 100.000 hewan laut mati setiap tahun karena terjerat dan tertelan plastik.